Murah senyumanmu
Menggetarkan jiwa yang memandang
Memadamkan api yang marak
Menenangkan bak angin yang lembut
Namun begitu,
Satu hal paling merimaskan
Yang tersimpan di lubuk hati itu
Yang terluka berdarah itu
Engkau menjualnya persis kapitalis
Janganlah kau simpan sehingga busuk
Kelak rugi dagang tak laku
Kemarilah aku menghulurkan tangan
Masih ada mata yang endah
Masih ada hati yang murni
Masih ada orang peduli